\\Dalam kitab ilmu bumi, pulau jawa luasnya sekitar 129.000 KM2. Sebagai
pulau pusat pemerintahan negara, pulau jawa diakui lebih maju diantara
kepulauan lainnya di Indonesia. Menurut catatan, dahulu kala pulau jawa
bersatu dengan sumatera. Bahkan pada pertengahan jaman Terzier,
Nusantara bergabung dengan daratan asia tenggara. Jawa merupakan ujung
dari semenanjung Asia Tenggara.
Pada jaman Pleistosin Tengah, es mencapai luas yang paling hebat dan
permukaan laut menurun sampai 100M. Terjadinya pergerakan kulit bumi dan
letusan gunung berapi ikut membentuk daratan. Terjadilah Daratan Sunda
di Indonesia bagian barat, Sehingga seperti disebutkan Sumatera, Jawa,
Kalimantan dan sulawesi bergabung dengan filipina yang selanjutnya
bersatu pula dengan Taiwan di daratan Asia bagian Timur.
Sebuah ramalan tentang tanah Jawa telah ada berabad-abad yang lalu.
Khususnya mengenai Kehancuran pulau Jawa setelah Seratus Tahun perang
Sabil (hasil ramalan Raja Kediri Jayabaya) kehancuran tersebut karena
beragam faktor : letusan gunung merapi sampai dengan tenggelam oleh air
bah. Peristiwa itu diperkirakan terjadi tahun 2074 tahun saka.
Pulau Jawa pun akan mengalami pergeseran dan pemisahan bagian menjadi
sembilan pulau. Hal ini sesuai dengan hukum Geologis, bahwa
sewaktu-waktu bumi ini akan mengalami pergeseran, baik akibat Gempa
tektonik atau letusan gunung berapi. Adapun faktor penyebab yang menjadi
kemungkinan pulau Jawa ini bisa tenggelam dapat saja timbul. Misalnya
karena faktor manusianya sendiri, akibat manusia banyak melakukan
kejahatan dan dosa besar lainnya. Sehingga energi negatif yang beredar
diserap oleh alam pulau jawa yang mengakibatkan ketidakseimbangan pulau
Jawa.
Yang menjadi faktor alam adalah adanya pengaruh global yang berupa
perubahan iklim dan cuaca sehubungan dengan aktivitas manusia di
beberapa negara industri. Penyebaran polusi dan pengrusakan efek rumah
kaca telah terjadi selama hampir 300 tahun sejak revolusi Industri.
Aktifitas yang demikian itu menimbulkan lapisan ozon berlubang dan
semakin hari semakin besar, efeknya adalah radiasi cahaya matahari tidak
langsung diserap atmosfir bumi namun langsung jatuh ke bumi, pemanasan
global pun agaknya semakin hari akan menjadi kenyataan. Suhu bumi
semakin panas. Dikutub efek dari pemanasan ini bisa mencairkan es
sehingga menambah volume air laut. akibatnya beberapa kota pantai dunia
bisa tenggelam akibat meluapnya air laut. Pulau jawa yang kini memiliki
banyak kota pantai akan terkena imbasnya. Bukan musathil suatu saat
kota-kota itu akan hanyut tenggelam bila air laut meluap naik ke
daratan. Sementara besarnya gelombang yang terjadi akibat Tsunami
(seperti di Aceh dan Pangandaran) cukup sulit dibendung dan
diantisipasi.
Kisah tentang tenggelamnya peradaban-peradaban kuno seperti Benua
Atlantik adalah suatu contoh bahwa kekuatan alam tidak bisa dihentikan
oleh manusia. Setidaknya harus dengan kesadaran dan niat dari manusia
untuk melakukan pencegahan sebelum hal itu terjadi. Kita berharap pulau
Jawa tidak tenggelam seperti ramalan para pujangga tempo dahulu.
Source : http://blackfiles.mywapblog.com/
0 komentar :
Posting Komentar